Selasa, 13 April 2010

Ada Apa Dengan Bumiku ??

Hari ini hari yang menurutku menyenangkan. Karena aku akan jalan-jalan ke kampung halaman ayahku. Aku berangkat bersama ayahku naik mobil. Saat di jalan, aku terkejut. Yang kulihat, nggak kayak yang mestinya aku lihat. Waktu kami melewati sungai, aku tidak melihat sungai yang airnya jernih dan alirannya deras seperti pada cerita-cerita. Yang kulihat adalah sungai yang terlihat kayak kali !

Aku penasaran, “Yah, itu sungai kan ? kok warnanya coklat gitu ? “ akhirnya aku menanyakannya. “ Iya, Rin. Itu sungai, dulu waktu ayah masih kecil, sungainya tuh bersih. Ayah mandi aja di situ, tapi sekarang udah berubah, “ jawab ayahku. Saat aku mau menanyakan lebih lanjut, aku melihat hal yang lebih membuatku terkejut. Aku melihat padang yang terlihat seperti padang gurun. “ Kalo itu yah, itu apa ? “ tanyaku sambil menunjuk ke arah padang tersebut. “ Itu dulunya hutan, “ jawab ayahku singkat, padat, dan jelas. “ Nggak mungkin, masa’ hutan tandus kayak gitu ? ayah bohong kaaan ? “ tanyaku lagi, karena aku tidak percaya sama sekali. “ Itu dulu hutan Ririn. Sekarang udah jadi kayak begitu karena semua pohonnya sudah ditebang, “ jawab ayah.

Aku pun terdiam. Hmm, aku buka jendelanya ah ! Aku pun membuka jendela mobilku, karena aku ingin menikmati sejuknya udara di desa. Tapi, yang kudapat malah asap hiitam yang baunya menyengat hidung. “ Ririn, jangan dibuka jendelanya, “ kata ayahku. “ Kenapa yaah ? “ tanyaku penasaran. “ Soalnya sekarang udara di sini sudah tercemar asap pabrik-pabrik, padahal dulu udara di sini bersih dan sangat sejuk, “ jawab ayahku.

Sebenarnya, apa yang terjadi dengan bumiku ? Kenapa semuanya berubah ? Aku bingung, sangat bingung, berbagai macam pertanyaan muncul di pikiranku. “ Udah Rin, nggak usah dipikirin, “ kata ayah menenangkan hatiku. “ Tapi yaah, aku penasaran sama semua itu ! “ ujarku. “ Hmm, Rin. Coba kamu pikir. Semua hal yang kamu lihat tadi, membuatmu kaget, membuatmu terkejut kan ? Itu semua memang perubahan, perubahan ini disebabkan sama ulah manusia yang berlebihan. Manusia menebangi semua pohon di hutan yang kamu lihat tadi, manusia membuang limbah pabrik ke sungai, penduduk membuang sampah ke sungai, dan masih banyak lagi. Hal itu menyebabkan bumi kita menjadi panas, bumi kita jadi rusak, tapi kita bisa nyegah itu semua, dengan cara kayak mendaur ulang, menanam pohon, hemat listrik, dan masih banyak lagi, “ jelas ayah panjang lebar.

“ Ooh, jadi gitu ya yaaah ? aku jadi mudeng, oke yah. Mulai saat ini, aku bakalan cinta bumi ! “ ujarku sambil tersenyum bahagia.

Daur Ulang : Kertas !

Kertas..kertas..kertas..dan kertas

Kita sangat ngebutuhin kertas dalam hidup kita

Buat sekolah, kerja, semua make kertas. Mungkin terkadang kita boros menggunakan kertas. Tapi itu semua salah, kita harus hemat dalam nggunain kertas. Soalnya, kertas itu dibuat dari bubur kayu, bubur kayu kan dari pohon. Kalo kita boros kertas, sama aja kita boros pohon :P

Kertas sendiri kalo uda ngga digunain dibuang. Contohnya kertas koran. Koran kalo beritanya uda kuno, bakalan dibuang gitu aja. Padahal, koran kalo didaur ulang bisa jadi benda yang berguna, kayak bingkai photo, tirai, tempat pensil yang buat di meja belajar, kotak tissue, dan sebagainya.

Cara ngedaur ulang koran atau tissue itu gampang kok . bahan yang kita perluin cuma kertas koran dan airpanas . lalu , kita membutuhkan alat – alat , yaitu blender , ayakan , dan baskom . lalu , lakukan lah beberapa langkah di bawah ini :

1. Masukin air panas ke dalam baskom

2. Sobekin kertas koran jadi kecil-kecil .

3. Habis itu , masukin potongan kertas koran tadi ke baskom yang berisi air hangat . di rendem selama kurang lebih 5 menit .

4. Setelah itu , masukan kertas koran yang sudah di rendem tadi ke dalam blender . beri sedikit air .

5. Lalu , blender kertas koran tadi agar menjadi bubur kertas .

6. Letakan bubur koran tadi di atas ayakan , lalu keringkan selama kurang lebih 2 jam tepat di bawah terik matahari .

7. Setelah kering , ambil secara perlahan kertas tadi , lalu kertas itu siap di gunakan !!

Hmm , gampang kaan ?? haha ! :)

Kalo gak bisa , masih banyak cara lain untuk mengurangi sampah kota selain di daur ulang . kan kita bisa ngejual koran kita ke orang yang membutuhkan. Atau kita kasiin ke pemulung. Bagi mereka itu sangat berguna lhoo.

Lestari Alamku

Lestari alamku lestari desaku

dimana Tuhanku menitipkan aku

nyanyi bocah-bocah di kala purnama

nyanyikan pujaan untuk nusantara


damai saudaraku suburlah bumiku

kuingat ibuku dongengkan cerita

kisah tentang jaya nusantara lama

tentram kartaraharja di sana


mengapa tanahku rawan ini

bukit bukit telanjang berdiri

pohon dan rumput enggan bersemi kembali

burung-burung pun malu bernyanyi


kuingin bukitku hijau kembali

semenung pun tak sabar menanti

doa kan kuucapkan hari demi hari

kapankah hati ini kapan lagi

Lirik lagu di atas adalah lirik lagu Lestari Alamku.
Lagu ini menceritakan tentang keinginan pencipta lagu itu. Keinginannya yaaa.. alam kita dilestarikan dan jadi asri !

Daur Ulang : Pupuk Kompos dan Pupuk Kandang

Pupuk kandang sama pupuk kompos, pasti kalian ngga asing sama kedua benda tersebut. Kalo ngga pernah denger, ketahuan nih, KPDLnya dulu ngga pernah dibaca bukunya :P

Pupuk kandang dan pupuk kompos sendiri adalah pupuk daur ulang. Kalo pupuk kandang dibuat dari kotoran hewan *mesti hewan ternak, ngga mungkin kan kalo kotoran cicak dibuat pupuk kandang :P*, sedangkan pupuk kompos dibuat dari sampah dapur atau daun-daunan yang udah gugur/jatuh ke tanah.

Pembuatannya cukup mudah, kita siapin dulu tempatnya, trus kita masukin bahannya, kemudian kita timbun sama tanah. Tunggu selama beberapa bulan, setelah itu bisa dipake buat pupuk !

Hmm, cukup mudah kaaaan ? Membuat pupuk kandang dan kompos juga mendapatkan keuntungan, kayak menyuburkan tanah. Selain itu, kita juga turut mengurangi sampah ! :)


Pergi Dan Tak Kembali

Di pagi yang cerah itu
Ku melihat seekor burung terbang dengan gelisah
Berkicau tidak menentu
Seakan ada yang mau dikatakan olehnya

Kemudian kulihat teman-temannya
Terbang dengan cepat
Seakan ada yang mengejar mereka

Entah ke mana tujuan mereka

Aku pun akhirnya sadar
Burung-burung itu kehilangan rumah mereka
Pohon-pohon telah ditebang
Oleh orang-orang yang tidak punya hati

Di pagi ini
Tak kulihat lagi burung-burung itu
Tak kudengar lagi kicauan mereka
Mungkin mereka pergi dan tak kembali lagi

Ayo Ngelola Sampah !


Di kota – kota besar, sampah yang harus dikelola tiap harinya terus meningkat. Hal ini disebabin sama pertambahan penduduk ...

Masalah tersebut cukup gawat, kalo jumlah sampah tiap hari terus meningkat, mau jadi apa nanti kota kita ? Kota sampah ? *ckckck*

Ada beberapa hal yang bisa kita lakuin buat ngatasin permasalahan tersebut, seperti :

v Ngelakuin pengenalan karatestik sampah sama metode pembuangannya

v Ngerencanain dan nerapin pengelolaan persampahan dengan terpadu

v Misahin peran pengaturan dan pengawasan dari lembaga yang ada dengan fungsi operator pemberi layanan

v Nggalakin program Reduce, Reuse, Recycle atao lebih dikenal dengan 3R !

v Ngelakuin pembaharuan struktur tarif

v Ngembangin teknologi pengolahan sampah yang lebih bersahabat sama lingkungan kita !!

Hmm, banyaknya timbunan sampah yang berada di mana-mana dan tidak dapat ditangani itu bakalan nyebabin banyak masalah baik langsung atao ngga ke penduduk kota. Dampak langsung : macem-macem penyakit menular. Dampak ngga langsung : bahaya banjir

Sekian !! :)

Apa Itu Daur Ulang ?


Daur ulang, kata itu sudah familiar di kalangan masyarakat. Rata-rata masyarakat paling tahunya daur ulang itu ya ngolah sampah jadi barang yang berguna. Hmm, kalo gitu, kita beri penjelasannya :)

Daur ulang atau istilah kerennya recycle, adalah mengolah sampah yang udah ngga berguna menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali.

Sampah sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik itu sampah yang tidak bisa diuraikan, contoh-contoh sampah anorganik itu kayak pecahan kaca, dan lain-lain. Kalo sampah organik itu sampah yang dapat diuraikan, kayak kertas koran, kayu, plastik, sampah dapur, dan masih banyak lagi.